Entertainment

Fun & Fashion

International

Latest Updates

Tampilkan postingan dengan label Islami. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islami. Tampilkan semua postingan

Ketahuilah, Kita akan Dipimpin Oleh Pemimpin Penyeru Kemungkaran

05.18.00

SETIAP manusia di muka bumi ini adalah seorang pemimpin. Kita menjadi pemimpin bagi diri kita sendiri dan keluarga. Tetapi, suatu wilayah pun membutuhkan sosok pemimpin, untuk memimpin negeri ini. Sebab, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan kepada kita tentang pentingnya seorang pemimpin dalam suatu kaum.

Oleh sebab itu, kita harus menentukan pemimpin bagi wilayah kita. Tentunya, kita tak bisa sembarang dalam memilih pemimpin. Kita bisa mengacu kepada kepemimpinan Rasulullah. Dialah sosok pemimpin terbaik bangsa. Suri tauladan bagi kita. Ia memiliki perilaku-perilaku yang baik, yang mencerminkan seorang pemimpin. Dan seperti itulah kita harus memilih pemimpin. Di mana sifat-sifat kepemimpinan yang baik dari Rasulullah ada pada orang yang akan menjadi pemimpin.

Tapi sayang, akan tiba suatu masa di mana orang-orang yang memiliki kepribadian baik tidak lagi memimpin. Sedang orang yang senang berbuat mungkar itulah yang akan memimpin kita. Ia akan selalu menyeru pada kemungkaran. Inilah salah satu tanda bahwa dunia tidak akan bertahan lama.

Dari Ubadah bin Shamit berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang memerintah kalian dengan hukum yang tidak kalian ketahui (imani). Sebaliknya, mereka melakukan apa yang kalian ingkari. Sehingga terhadap mereka ini tidak ada kewajiban bagi kalian untuk menaatinya,” (HR. Ibnu Abi Syaibah).

Dalam hadis tersebut, Rasulullah memerintahkan kepada kita, agar tidak menaati pemimpin yang menyeru pada kemungkaran. Sebab, hal itu akan merugikan diri kita sendiri. Hal mungkar adalah perbuatan tercela. Dan Allah tentu tidak menyukai hal itu. Jika kita menaati perintah dari pemimpin demikian, maka tunggulah akan adzab Allah. Di mana tak akan ada manusia yang bisa selamat dari siksa Allah.

Tapi, dari mana kita tahu bahwa pemimpin itu menyeru pada kemungkaran? Di sinilah pentingnya mempelajari ilmu agama. Jangan hanya ilmu tentang dunia yang kita pelajari. Selagi masih ada alim ulama yang paham akan syariat Islam, maka gunakanlah kesempatan itu untuk memperoleh ilmu darinya. Sebelum mereka pergi meninggalkan kita. Agar kebodohan tidak cepat merebak di muka bumi ini. Wallahu ‘alam.

Sumber; Islampos.com

Habib Rizieq: Ironi Umat Islam Indonesia

05.06.00

Oleh: Habib Muhammad Rizieq Syihab
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI)

Indonesia adalah negara muslim terbesar dan terluas serta terbanyak penduduk muslimnya di dunia, namun ironi aneka kebathilan dan kekafiran mendominasi, antara lain :

1. Takbir keliling di malam Hari Raya untuk agungkan Allah SWT habis-habisan dikecam dan dilarang dengan dalih macetkan lalu lintas. Namun arak-arakan Presiden dan Wakilnya hingga jalan protokol ditutup total, tidak mengapa, bahkan dipuji dan diapresiasi.

2. Qurban di Jakarta dilarang karena dianggap mengotori Jakarta, tapi serakan kondom bekas zina di malam Tahun Baru Masehi dan puluhan Ton tumpukan sampah Pesta Rakyat arak Presiden di jalan utama Ibu Kota tidak mengapa dan tidak dianggap mengotori Jakarta.

3. FPI menolak pemimpin kafir, lalu FPI disebut diskriminasi dan melanggar HAM serta inkonstitusional. Tapi Ahok menggusur masjid, melarang Qurban dan menolak busana muslim di sekolah, tidak disebut diskriminasi dan pelanggaran HAM, bahkan dinilai konstitusional.

4. Seorang muslim tidak boleh jadi Gubernur di Bali yang mayoritas Hindu, dan tidak boleh juga jadi Gubernur di NTT yang mayoritas Nashrani. Tapi orang kafir boleh jadi Gubernur di Kalbar dan Kalteng yang warga kedua daerah tersebut mayoritas muslim yaitu lebih dari 70%. Dan kini Ahok pun ingin jadi Gubernur Jakarta yang mayoritas warganya muslim.

5. Jika anggota FPI atau anggota ormas Islam lainnya lakukan kesalahan, maka itu adalah kesalahan institusi organisasinya sehingga harus dibubarkan. Tapi jika anggota ormas non Islam/Parpol/Dewan/TNI/Polri/Pejabat Pemerintah lakukan kesalahan, maka itu hanya ulah oknum sehingga institusi organisasinya tidak boleh disentuh, apalagi dibubarkan.

6. Umat Islam menuntut penutupan tempat maksiat setidaknya di bulan Ramadhan dan hari besar Islam, tapi ditolak dengan dalih Indonesia bukan Negara Islam. Tapi di Bali tiap hari raya Nyepi semua tempat hiburan dilarang buka, dan PLN harus padam, serta Bandara Internasional harus tutup. Bahkan ketika Nyepi berbarengan dengan Idul Fitri maka umat Islam di Bali tidak boleh berhari raya.

7. Masih soal Bali. Hingga kini bangun Masjid di Bali tidak boleh. Jika pun boleh, maka proses perizinannya bisa mencapai 40 tahun lebih. Bahkan Jilbab pun mulai dilarang di sekolah-sekolah negeri di Bali. Tapi Pura Hindu Bali berserakan di daerah-daerah muslim, bahkan di tiap halaman rumah Hindu Bali ada pura. Dan mereka pun bebas memakai pakaian adat dan ritual mereka.

8. Saat umat Islam menolak pembangunan rumah ibadat umat lain di wilayah muslim langsung dituduh intoleransi. Namun saat pembangunan Masjid dilarang di Bali dan NTT serta wilayah non muslim lainnya, maka dimaklumi dengan dalih untuk menjaga kearifan lokal (Local Wisdom).

9. Seluruh Negeri Islam atau yang berpenduduk mayoritas muslim menggunakan hilal merah untuk lambang kesehatannya, kecuali Indonesia yang masih menggunakan salib merah.

10. Di Indonesia libur hari Ahad telah memberi Umat Nashrani keleluasaan untuk hidupkan kebaktian gereja dengan pakaian rapi dan wewangian serta tanpa macet di jalan. Sedang Umat Islam dipaksa kerja hari Jum’at, sehingga tidak maksimal menghidupkan Jum’at dengan segala adab dan sunnahnya, karena mereka lelah, capek, pakaian lecak, berkeringat, bau badan, ngantuk, ditambah macet dan panasnya jalan.
Baca Juga :

11. Saat seorang muslim jadi pejabat dituntut habis-habisan untuk  bagi-bagi jabatan kepada non muslim dengan dalih kemajemukan dan keadilan. Namun saat non muslim jadi pejabat, maka dengan leluasa dia bagi-bagi jabatan kepada non muslim seenaknya, tanpa peduli dengan asas proporsional.

12. Pengkhianatan PKI dan Pembangkangan PRRI serta Pemberontakan DI/TII dimuat dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia, tapi pemberontakan dan pengkhianatan PO AN TUI (nama Laskar Cina Indonesia bentukan Penjajah Belanda) terhadap negara RI serta kebiadabannya terhadap Pribumi disembunyikan.

13. Tabligh Akbar dan kegiatan da’wah selalu diawasi Aparat, bahkan di daerah banyak yang ditakut-takuti dan dipersulit “izin”-nya, sedang pertunjukkan musik syetan dan dangdut koplo yang tampilkan Pornografi dan Pornoaksi dipermudah dan dijamin keamanannya.

14. Topeng Monyet dan Ondel-Ondel adalah Hiburan anak-anak Betawi, tapi dilarang Ahok, sedang Barongsai Cina bagian dari Ritual Dewa Cina dibesar-besarkan.

15. Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) yang kini disebut Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) mulai dinodai. Saat parade pembukaan STQ di Ambon ada koteka ikut parade, dan di STQ di Jambi dibuka dengan barongsai.

16. Jika seorang muslim sekedar mendukung ISIS langsung dituduh teroris, dikejar dan ditangkap, walau tidak lakukan tindakan apa pun. Tapi jika orang Kafir dukung RMS dan OPM, bahkan lakukan pembantaian terhadap muslim di Sambas, Sampit, Ambon dan Poso, tidak disebut teroris, dan tidak dikejar serta tidak ditangkap, bahkan para pelakunya hingga saat ini tidak  tersentuh hukum sama sekali.

17. Ketika Osamah mengancam untuk membunuh Obama maka Dunia termasuk Indonesia menyebutnya sebagai kejahatan, namun ketika Obama mengancam untuk membunuh Osamah disebut kebijakan.

18. Ketika Hamas lakukan perlawanan membela Islam dan Palestina, maka dunia termasuk liberal Indonesia menyebutnya sebagai teroris. Namun ketika Israel membombardir dan membantai warga Palestina disebut bela negara.

19. Ketika ada pelarangan pembangunan rumah ibadah kafir, apalagi pembunuhan terhadap seorang kafir saja di negeri atau wilayah muslim, langsung para pendekar HAM berteriak keras dan menyerang Islam. Namun sebaliknya ketika ada pembakaran masjid dan pembantaian ribuan umat Islam di wilayah kafir, para pendekar HAM bungkam seribu bahasa.

20. Ketika ada kyai atau da’i seperti AA Gym yang menikah resmi dan berpoligami secara halal, semua media liberal mem-buli-nya habis-habisan. Namun ketika ada artis yang berzina dan memakai narkoba hingga divonis penjara, berbagai media liberal membelanya habis-habisan. Bahkan saat si artis keluar penjara disambut media dengan gegap gempita bak pahlawan hingga dijadikan pembawa acara unggulan di TV mereka.

Innaa Lillaahi Wa Innaa ilaihi Rooji’uun.

Hasbunallaahu Wa Ni’mal Wakiil. Ni’mal Maulaa Wa Ni’man Nashiir.

Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaahil ‘Aliyyil ‘Azhiim.

Sumber: Situs resmi FPI, fpi.or.id/islampos.com

Ciri-Ciri Istri yang Mendatangkan Rezeki

13.14.00
(foto: ilustrasi).
Ciri-Ciri Istri yang Mendatangkan Rezeki - Bagi pasangan yang sedang merajut kasih dan dalam persiapan untuk menikah, tentu mempunyai bayangan-bayangan indah tentang pernikahan itu sendiri. Maka tidak menapik adanya banyak pasangan yang setelah menikah menampakan wajah yang sumringah penuh dengan kebahagian. Tatapan mata mereka penuh kasih sayang, sehingga terkadang membuat kita irih dan rasanya ingin segera menyempurnakan agama dengan menikah.

Bagi seorang istri yang telah siap untuk menikah tentu mendambahkan seorang suami yang ideal. Suami yang taat kepada Allah SWT, setia kepada istrinya dan mampu membimbing agama istri dan anak-anaknya membuat istri tenang hidup dengan suami yang demikian. Jika mendapatkan suami seperti itu bagi wanita hidup terasa sempurna walaupun tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT.

Berbicara tentang kesempurnaan tentu para lelakipun ingin mendapatkan hal sama, wanita yang taat kepada agama, pandai bersyukur dan mampu mendidik anak-anaknya kelak tentu menjadi pertimbangan bagi seorang pria dalam memilih pasangan hidupnya.

Ciri-Ciri Istri yang Mendatangkan Rezeki

Menikah merupakan salah satu jalan pembuka Rezeki. Oleh karena itu selama mengarungi hidup berumah tangga suami harus membahagiakan seorang istri. Membahagiakan istri dapat melancarkan rezeki. Jangan pernah menyakiti hatinya dan ketika terjadi perselisian selesaikanlah dengan cara-cara yang makruf (secara baik). Makanya sebelum menikah penting bagi seorang lelaki muslim mengenali calon istrinya.

Memang menikah salah satu bentuk penyempurnaan dalam hidup beragama. Namun sebelum menikah butuh beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan secara matang. Tentu seorang suami tidak menginginkan rizkinya tak lancar. Wanita yang taat kepada Allah SWT dan Rosul-Nya akan membawah rumah tangga menuju surga dan ketentraman. Rumah tangga yang tentram, nyaman, dan bahagia merupakan rezeki bagi seorang suami. Sehingga sang suami akan tentram hatinya dan mencari rizki yang halal pun terasa lebih mudah. Bagi wanita yang bekerja diluar rumah dan suaminya mengizinkannya maka wajib baginya untuk memelihara dirinya dengan baik ditempat kerja. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surat An Nisa Ayat 34 yang artinya:

"Laki-laki adalah pemimpin atas wanita karena Allah SWT melebihkan sebagian dari (laki-laki) atas sebagian yang lain (Wanita) dan dengan sebab sesuatu yang mereka (laki-laki) nafkahkan dari harta-hartanya. Maka wanita-wanita yang saleh adalah yang taat lagi memelihara diri di belakang suaminya sebagaimana Allah SWT telah memelihara dirinya.” (QS: An-Nisa: 34)

Menjadi seorang istri tentu memiliki banyak tugas-tugas dan tugas utama bagi seorang wanita adalah menjalankan tugas rumah tangga dengan sebaik-baiknya, seperti melayani suami, menyiapkan makanannya, menyiapkan keperluannya, memenuhi kebutuhan biologisnya dan menjaga perasaan suaminya. Wanita yang demikian itu tentu menjadi kesayangan serta fartner suami dalam berumah tangga. Dan itu menjadi Rezeki yang baik bagi suaminya.

Rosulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita saleha." (HR. Muslim).

Suka bersolek dan berdandan merupakan salah satu sifat wanita tapi wanita Saleha hanya mau berhias dan menampakan perhiasan itu hanya untuk suaminya saja. Wanita yang Saleha juga yang apabilah dipandang suaminya menyenangkan dan tahu bagaimana cara menyenangkan hati suaminya. Bahkan Malaikatpun suka mendoakan wanita saleha agar Allah SWT berkenan memudahkan Rezeki datang kepadanya. Itulah wanita yang baik bagi suaminya dan selalu mendatangkan Rezeki bagi sebuah rumah tangga.

Ketika suami pergi mencari nafkah maka istri yang ditinggalkan dirumah wajib menjaga kehormatan suami, membatasi diri dari tamu yang tidak pantas dan tidak keluar rumah apabila tidak dianggap begitu penting. Menjaga harta suaminya dan mempergunakan harta itu untuk hal-hal yang penting tentu dengan seizin suaminya. Wanita yang demikian itulah yang akan membawah Rezeki masuk kedalam rumah sebagai upah dari ketaatannya kepada Allah SWT dan kesetiaannya kepada suami.

Baca Juga: Inilah 6 Macam Wanita yang Sebaiknya Tidak Dinikahi Lelaki Muslimin

Lalu istri yang bisa mendatangkan Rezeki berikutnya adalah istri yang pandai menyenangkan hati suaminya dan selalu berusaha agar suami tidak marah kepadanya tentu membuat suami akan senang kepadanya. Namun ada juga istri yang mengajak bercanda sang suami tapi dengan maksud untuk menceriakan suasana rumah tangga.

Istri yang pandai menjaga rahasia perkawinan dan tidak mengeluh atas rezeki yang dibawah pulang suami, juga merupakan salah satu tanda seorang istri yang mendatangkan rezeki.

Demikianlah ciri-ciri seorang istri yang bisa mendatangkan Rezeki bagi kehidupan rumah tangga. Semoga apa yang dipaparkan diatas menjadi pengetahuan bagi kita semua.

Referensi: Berita Islami Masa Kini.


Inilah 6 Macam Wanita yang Sebaiknya Tidak Dinikahi Lelaki Muslimin

09.59.00

Inilah 6 Macam Wanita yang Sebaiknya Tidak Dinikahi Lelaki Muslimin - Membentuk suatu keluarga yang selalu tentram, bahagia dalam Rahmat dan lindungan Allah SWT merupakan idaman bagi setiap orang, baik Muslimin maupun Muslimah. Tapi bagaimana bisa terwujud. Semua itu terpulang bagaimana suami dan istri menjalani kehidupan rumah tangga yang baik dan benar.

Baik seorang suami maupun istri harus mempunyai kepribadian yang sesuai dengan tuntunan agama. Masing-masing tahu kewajiban yang harus ditunaikan. Suami tahu kewajibannya dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sebaliknya istri pun demikian. Suami maupun istri juga harus mempunyai tabiat dan perangai yang baik dan menyenangkan. Sehingga dengan demikian rumah tangga yang selalu dalam Ridho Allah SWT dapat terwujud. Jadi memiliki suami atau istri yang berahlak mulia merupakan keharusan.

Bagi seorang laki-laki Muslimin, memiliki seorang wanita yang baik ahlaknya sebagai pendamping hidup merupakan sebuah dambaan. Apalagi seorang laki-laki itu sudah punya niat dan mampu untuk menikah. Bukan saja itu sebagai sebuah keinginan namun lebih dari itu merupakan anjuran dari Rasullullah SAW.

Dalam urusan memilih wanita yang akan dijadikan istri, Nabi Muhammad SAW mempunyai empat kriteria yakni: Wanita yang berharta, wanita yang mempunyai kedudukan sosial dalam masyarakat, dari segi fisik haruslah memilih wanita yang cantik jelita parasnya dan yang ke empat yang tidak kalah pentingnya wanita itu harus kuat akidahnya (agamanya). Hal ini sesuai dengan Sabdah Rosullullah SAW dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim sebagai berikut:

”Wanita biasanya dinikahi karena empat perkara: Karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim).

Salah seorang Cendikiawan Muslim yang terkenal, Imam Al Ghazali dalam bukunya Ihya’ Ulumiddin bab Adab Nikah, beliau memberikan nasehat kepada laki-laki muslimin, agar berhati-hati memilih wanita yang akan dijadikan pendamping hidup. Petuah Imam Al Ghazali itu adalah sebaiknya lelaki muslim tidak memilih bahkan menikahi enam macam wanita, yaitu : Al Annanah, Al Mananah, Al Hananah, Al Haddaqah, Al Barraqah, Dan Asy Syaddaqah.

Berikut penjelasan Imam Al Ghazali tentang Enam macam wanita yang sebaiknya tidak dinikahi oleh seorang lelaki Muslimin:

1. Al Annanah (Suka Mengeluh dan Mengaduh).

Al Annanah merupakan sifat wanita yang suka mengeluh dan mengadu. Wanita yang mempunyai sifat  ini dalam menjalani kehidupan berumah tangga sering mengeluh dan mudah capek. Baik dalam mengurus anak, rumah maupun mengurus segala keperluan suami. Setiap apa yang dikeluhkannya dilaporkan  (mengaduh) kepada suami. Waktu suami terbuang percuma dan tidak ada kesempatan untuk mencari rizki hanya untuk meladeni keluhan-keluhan istrinya. Sehingga kehidupan yang tentram dan bahagia tidak akan terwujud.

2. Al Mananah (Suka mengungkit Akan Kebaikan dan Jasanya).

Sebaiknya seorang pria tidak menikahi wanita yang mempunyai sifat ini. Peran suami sebagai kepala rumah tangga akan terhambat. Jika terjadi suatu perselihan dia akan mengungkit-ungkit kebaikan yang telah dia berikan, baik pikiran, tenaga maupun materi. Apalagi jika sang istri bekerja dan menghasilkan uang, sehingga secara materi lebih kuat dari sang suami. Maka otomatis istri berbalik seperti layaknya seorang kepala rumah tangga. Wibawa suami sebagai pemimpin rumah tangga menjadi runtuh. Sehingga keluarga yang Sakinah akan jauh panggang dari api.

3. Al Hananah (Wanita yang Suka Cerita dan Membanggakan Orang Lain).

Wanita yang mempunyai sifat ini akan selalu membandingkan sang suami dengan orang lain. Ia akan membandingkan suami dengan orang tuanya. Bapaknya sangat ia banggakan ketimbang sang suami karena punya harta banyak, sementara suami kereh, miskin dan lain sebagainya. Jika sang istri dahulunya seorang janda, maka ia akan membangga-banggakan mantan suaminya. Atau jika dia sebelum dinikahi  suaminya, seorang perawan maka ia akan membanggakan mantan pacarnya. Minsalnya Pacarnya lebih ganteng dan kaya. Sehingga hati sang suami akan sangat sakit sekali dengan perbuatan istrinya tersebut. Maka rumah tangga akan jauh dari kebahagian.

4. Al Haddaqah (Wanita Pemboros).

Wanita yang punya sifat Al Haddaqah cenderung konsumtif. Suka belanja yang mahal-mahal dan barang-barang yang dibeli itu sebenarnya tidak dibutuhkan. Hal ini menyebabkan keuangan rumah tangga jadi terkuras atau terbuang percuma hanya gara-gara menuruti nafsu sang istri yang pemboros. Ekonomi keluarga akan terganggu jika menikahi wanita yang mempunyai sifat seperti ini. Jika Sang suami mempunyai penghasilan pas-pasan maka yang akan terjadi besar pasak dari pada tiang. Yes Ok suaminya orang kaya, uang tidak ada habis-habisnya. Tapi yang demikian itu merupakan sebuah pemborosan. Dan pemborosan adalah tindakan yang berlebih-lebihan. Allah SWT tidak senang dengan orang yang mempunyai sifat berlebih-lebihan.

5. Al Barraqah (Wanita Suka Berhias secara Berlebihan dan Penyendiri).

Mengenai wanita yang punya sifat Al Barraqah ini, Imam Al Ghazali membaginya menjadi 2 pengertian.

Pertama, Wanita yang suka belanja kosmetik dan berhias secara berlebihan. Waktu yang Ia sediakan untuk berhias sangat lama sekali bahkan bisa sepanjang hari. Meskipun tampil menawan di hadapan suami merupakan perbuatan yang sangat dianjurkan oleh agama, namun jika waktu berhias sepanjang hari adalah sebuah sikap yang sia-sia. Sehingga waktu untuk mengurus anak dan suami tersisihkan. Perbuatan seperti ini akan sangat tidak baik bagi sebuah hubungan dalam rumah tangga.

Kedua, wanita yang penyendiri. Suka melakukan sesuatu selalu sendiri, minsalnya: Makan sering sendiri tidak mau ditemani suami atau anak-anaknya dan makanan itu ia simpan untuk dirinya sendiri. Wanita seperti ini juga cenderung suka menyendiri mengurung diri di kamar.

6. Asy Syaddaqah (Wanita yang suka Banyak Bicara atau Ceriwis).

Menikahi wanita yang mempunyai sifat seperti ini akan sangat membuat suami kerepotan karena setiap waktu harus mendengarkan segala ocehan sang istri. Wanita yang selalu banyak bicara atau lebih dikenal ceriwis ini biasanya akan mengomentari segala sesuatu walaupun itu tidak diperlukan. Sehigga membuat sang suami tidak betah dirumah karena mempunyai istri Ceriwis. Bagaimana sebuah rumah tangga menemukan ketentraman jika sikap istri yang demikian itu.


Baca Juga:
Fenomena Alam Gerhana Matahari Total Lintasi Nusantara
Alzheimer dan Demensia, Penyebab, Gejala serta Pencegahannya
Sabar dan Hikmah yang Terkandung Didalamnya



Itulah 6 macam Wanita yang sebaiknya tidak dinikahi oleh seorang lelaki muslimin versi Imam Al Ghazali.  Hal ini menjadi panduan bagi para pria bagaimana mencari seorang wanita idaman sesuai tuntunan agama Islam. Bukankah menikah itu tujuannya untuk beribadah kepada Allah SWT. Jadi pilihlah wanita-wanita yang anda sukai sesuai dengan kriteria Rosullullah SAW. Mudah-mudahan kita semua menemukan kebahagian dan kentraman dalam hidup berumah tangga dalam naungan Ridho Allah SWT. Amin. (dihimpun dari berbagai sumber)

Sabar dan Hikmah yang Terkandung Didalamnya

10.32.00
ARTI kata Sabar secara etimologi adalah Menahan dan mengekang. Secara terminologi, sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dengan mengharapkan Ridho dari Allah SWT. Sesuatu yang tidak menyenangkan seperti kekurangan uang, menderita karena diputus kekasih, masalah keluarga dan ditempat kerja, dan lain sebagainya. Sedangkan sesuatu yang menyenangkan atau yang kita sukai, adalah segala sesuatu yang membuat kita bahagia namun itu dilarang oleh Allah SWT seperti memperturutkan hawa nafsu yang tidak akan ada habis-habisnya.

Sabar dan Hikmah yang Terkandung Didalamnya

Menurut kaca mata Islam, Sabar berarti Tahan dari segala penderitaan yang tidak disukai yang menimpa kita atau segala sesuatu yang kita senangi. Imam Al-Ghazali mengatakan, Sabar merupakan kondisi mental seseorang dalam hal mengendalikan hawa nafsu yang tumbuh atas dorongan ajaran Agama Islam. Dengan kata lain sabar adalah tetap tegaknya dorongan ajaran agama menahan laju memperturutkan hawa nafsu.

Dorongan Agama adalah Hidayah dari Allah SWT kepada manusia, agar manusia lebih mengenal Allah SWT dan Rosul-Nya serta melaksanakan segalah perintah Allah SWT. Sedangkan dorongan hawa nafsu adalah keinginan-keinginan yang hina dina dan tuntutan hawa nafsu yang minta segera dilaksanakan. Barang siapa yang tetap tegak istiqomah melawan hawa nafsu dan keinginan-keinginan rendah itu secara terus-menerus, maka itulah yang disebut orang yang sabar.


Tingkatan Sabar

Berdasarkan pengertian yang diungkapkan oleh Imam Al-Ghazali di atas maka upaya kita untuk bersikap sabar digolongkan dalam 3 tingkatan sabar, yaitu:
 

  1. Orang yang berhasil mengalahkan dorongan hawa nafsu karena mempunyai daya juang dan kesabaran yang tinggi.
  2. Orang yang kalah dari dorongan nafsu.
  3. Orang yang mempunyai daya juang tinggi untuk mengalahkan hawa nafsu. Karena dorongan hawa nafsu lebih kuat dari daya upayanya untuk menang dari pertempuran mengalahkan hawa nafsu, suatu ketika orang ini kalah. Namun kekalahan itu tidak membuatnya putus asah. Dia bangkit lagi dan terus bertahan tegak atas dorongan hawa nafsu tersebut.

Baca Juga: Fenomena Alam Gerhana Matahari Total Lintasi Nusantara.
 

Menurut Hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunia, Beliau Rasullullah SAW membagi sabar menjadi tiga, yaitu:

1. Kesabaran dalam menghadapi musibah.
2. Sabar dalam mematuhi segala perintah Allah SWT.
3. Sabar untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan maksiat.

Keutamaan Sabar

Sifat sabar dalam Islam menempati posisi yang istimewah. Al-Qur’an mengaitkan sifat sabar ini dengan bermacam-macam sifat mulia lainnya. Antara lain dikaitkan dengan Kayakinan, Syukur, Tawwakal, dan Takwa. Mengaitkan satu sifat dengan banyak sifat-sifat mulia lainnya menunjukkan betapa istimewanya sifat itu. Karena Sabar merupakan sifat mulia yang istimewah, tentu dengan sendirinya orang-orang yang sabar juga menempati posisi yang istimewah.

Sifat sabar sangat dibutuhkan sekali dalam menggapai kesuksesan dunia dan Akhirat. Seorang siswa tidak akan berhasil atau naik kelas jika dia tidak mempunyai sifat sabar. Demikian juga seorang Peneliti, tidak akan bisa menemukan penemuan-penemuan ilmiah tanpa sifat sabar. Pendek kata kesabaran yang tinggi sangat dibutuhkan jika mau berhasil dan sukses.

Hikmah Bersikap Sabar

Orang-orang yang selalu menegakkan kesabaran akan memetik hikmahnya. Berikut hikmah selalu dalam kesabaran:
 

  • Dapat berdampingan dengan Allah SWT. Memperoleh berita yang menyenangkan.
  • Berjumpa dengan Allah SWT dalam keadaan tidak berdosa.
  • Diberi pahala yang berlipat.
  • Terbebaskan dari siksa api neraka.
  • Dicintai oleh Allah SWT.

Demikianlah tentang arti kata sabar. Semoga kita memahami makna yang tekandung di dalamnya. Dan kita berdoa kepada Allah SWT agar selalu termasuk golongan orang-orang yang sabar. Amin.


 
Copyright © Hallo Metropolis. Designed by OddThemes