Entertainment

Fun & Fashion

International

Latest Updates

Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan

Inilah Perjalanan 'Kontrak Mati' Sang Smilling General Demi Muslim Bosnia

09.27.00

PRESIDEN ke-2 RI, Soeharto banyak mendapat sorotan dunia internasional ketika masih menjabat, salah satunya, adalah ketika pada dasawarsa 90-an, ia berkunjung ke kawasan Bosnia saat perang saudara Bosnia-Herzegovina bergolak. Ketika itu, Soeharto ingin menunjukkan simpati kepada kaum Muslim di sana, yang dalam posisi sebagai minoritas menjadi bulan-bulanan kelompok etnis lain.

Walaupun ketika itu di sana terdapat banyak faksi yang sulit ditebak posisinya, Soeharto memutuskan pergi ke Bosnia untuk menengahi konflik yang telah menimbulkan korban jiwa ribuan orang itu. Pada awal Maret 1995, Soeharto, yang seperti biasa didampingi beberapa pembantu terdekatnya, seperti Mensesneg Moerdiono dan Menlu Ali Alatas mengadakan lawatan ke Eropa.

Dalam agenda kunjungan itu, Soeharto juga akan ke Sarajevo, ibu kota Bosnia, yang ketika itu menjadi kawasan perang yang brutal. ABRI (sekarang TNI) mengirimkan pasukan pendahulunya untuk menyiapkan kedatangan Soeharto beserta rombongan ke Bosnia, termasuk melakukan pendekatan kepada pemerintah Bosnia serta berbagai faksi yang sedang berseteru. Ketika rombongan presiden RI tiba di Eropa, belum ada kepastian bisa tidaknya rombongan itu ke Bosnia.

Dalam suasana belum pasti itu, sebuah pesawat milik PBB yang melintas di Bosnia ditembak jatuh pada 11 Maret 1995. Kejadian itu memberikan tekanan yang tinggi bagi rombongan Indonesia yang ingin ke Bosnia tersebut. Namun, Soeharto memutuskan tetap pergi ke medan tempur itu pada 13 Maret, atau dua hari setelah pesawat yang ditumpangi Utusan Khusus PBB Yasushi Akashi ditembak jatuh.

Persiapan pun terus dilaksanakan, mulai menyiapkan substansi pertemuan hingga persiapan pengamanan. Puluhan wartawan yang menjadi bagian rombongan kunjungan presiden pun berharap bisa ikut penerbangan "berani mati" ke kawasan yang ketika itu sedang diwarnai pertumpahan darah itu. Maka, mulailah banyak rayuan yang disampaikan ke Moerdiono, penanggung jawab perjalanan, agar bisa masuk dalam daftar yang ikut ke Sarajevo, ibu kota Bosnia.

Upaya rayu-merayu itu berjalan alot, karena sudah dipastikan bahwa jumlah rombongan yang akan ikut Soeharto ke Bosnia itu sangat terbatas. Akhirnya Moerdiono memutuskan bahwa hanya dua wartawan yang akan ikut terbang ke Bosnia, yakni dari LKBN Antaraserta Radio Republik Indonesia (RRI). Alasan pemilihan itu akhirnya dapat diterima oleh puluhan wartawan lainnya.

Dua wartawan itu kemudian mendapat tugas untuk membuat laporan kepada teman-teman wartawan yang tidak ikut dalam penerbangan itu, walaupun ketika itu belum diketahui cara melaporkan berita kepada mereka dan kepada redaksi masing-masing.

Akhirnya Presiden Soeharto berangkat dari Kroasia ke Sarajevo, ibu kota Bosnia Herzegovina, pada 13 Maret 1995. Jumlah penumpang pesawat buatan Rusia itu hanya 15 orang yang terdiri atas seorang perempuan  petugas PBB, serta 14 orang Indonesia. Soeharto, didampingi Moerdiono, Ali Alatas, diplomat senior Nana Sutresna, ajudan presiden Kolonel Soegijono, Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Kolonel Sjafrie Sjamsoeddin, juru foto kepresidenan Saidi, serta beberapa orang lainnya, termasukAntara dan RRI.

Dikutip dari buku Pak Harto the Untold Stories, Sjafrie juga menulis Soeharto enggan mengenakan rompi anti peluru dan helm baja. Padahal semua memakai rompi antipeluru seberat 12 kilogram yang bisa menahan proyektil M-16. “Eh, Sjafrie, itu rompi kamu cangking(jinjing) saja,” ujar Soeharto kepada Sjafrie.

Pak Harto tetap menggunakan jas dan kopiah. Sjafrie pun ikut-ikutan mengenakan kopiah yang dipinjamnya dari seorang wartawan yang ikut. “Ini dilakukan untuk menghindari sniper mengenali sasaran utamanya dengan mudah,” terang Sjafrie.


Para wartawan yang tinggal di Kroasia kemudian menyalami Antaradan RRI di tangga pesawat dan pada wajah-wajah mereka tampak jelas kekhawatiran atau ketakutan akan nasib rombongan ini. Mungkin juga, perasaan kurang beruntung karena mereka tidak bisa turut. Tidak lama setelah pesawat PBB itu tinggal landas dari Kroasia, seluruh rombongan mendapat sebuah formulir berbahasa Inggris yang harus ditandatangani semua orang, termasuk Soeharto.

Formulir itu berupa penegasan bahwa PBB tidak akan bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam penerbangan itu. Walau sempat ragu-ragu, tidak ada lagi yang bisa dilakukan kecuali menandatangani kontrak itu. Terlihat juga Soeharto, Moerdiono, Ali Alatas membubuhkan tanda tangannya dalam formulir tersebut.

Inilah Perjalanan 'Kontrak Mati' Sang Smilling General Demi Muslim Bosnia

Setelah terbang sekitar satu jam, akhirnya pesawat buatan Rusia itu mendarat dengan mulus di Sarajevo. Sambil mengenakan rompi anti peluru Antara pun dengan tergesa keluar pesawat agar bisa memotret Soeharto turun dari pesawat. Ketika itu, Soeharto mendapat pengawalan sangat ketat oleh pasukan bersenjata PBB serta Paspampres.

Saat mendarat di Sarajevo, Sjafrie melihat senjata 12,7 mm yang biasa digunakan untuk merontokkan pesawat terbang terus mengikuti pesawat yang ditumpangi rombongannya. Saat konflik, lapangan terbang itu dikuasai dua pihak. Pihak militer Serbia menguasai landasan dari ujung ke ujung, sementara kiri-kanan landasan dikuasai Bosnia.

“Pak Harto turun dari pesawat dan berjalan dengan tenang. Melihat Pak Harto begitu tenang, moral dan kepercayaan diri kami sebagai pengawalnya pun ikut kuat, tenang dan mantap. Presiden saja berani, mengapa kami harus gelisah,” tulis Sjafrie.

Kemudian anggota rombongan diperintahkan segera masuk ke kantor PBB di bandara itu sambil menunggu persiapan ke kantor pemerintah setempat di tengah kota. Untuk rombongan itu, PBB menyediakan beberapa kendaraan lapis baja pengangkut personel (armoured personel carrier/APC). Soeharto yang juga naik APC disertai ajudan dan pengawal serta seluruh anggota rombongan kemudian berangkat ke pusat kota Sarajevo dengan mendapat pengawalan yang super ketat.

Mereka melewati sniper valley, sebuah lembah yang penuh diisi penembak jitu dari kedua pihak yang bertikai. Untungnya tidak ada apa-apa selama perjalanan. Soeharto pun tiba di istana kepresidenan Bosnia yang saat itu keadaannya memprihatinkan. Tidak ada air sehingga air bersih harus diambil dengan ember. Selama pertemuan, Sjafrie melaporkan ada tembakan meriam tak jauh dari istana.

Setelah meninggalkan istana, Sjafrie pun bertanya pada Soeharto mengapa nekat mengunjungi Bosnia yang berbahaya. Termasuk menyampingkan keselamatan dirinya.

“Ya kita kan tidak punya uang. Kita ini pemimpin Negara Non Blok tetapi tidak punya uang. Ada negara anggota kita susah, kita tidak bisa membantu dengan uang ya kita datang saja. Kita tengok. Yang penting orang yang kita datangi merasa senang, morilnya naik dan mereka menjadi tambah semangat,” jawab Pak Harto.

 Sjafrie terpesona mendengar jawaban ini.

Sambil menunggu, Antara dan RRI mulai gelisah karena tidak tahu cara untuk mengirim berita. Akhirnya berkat bantuan juru foto Saidi, kedua wartawan ini bisa berbicara dengan Dan Grup A Paspampres Kolonel Sjafrie untuk memakai pesawat telepon langsung yang disiapkan untuk Soeharto.

Tanpa memakai kode akses lokal atau internasional, giliran pertama diberikan kepada wartawan RRI untuk langsung menelepon ke kantornya di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Ketika itu dia langsung bisa mengudara dan laporan berita olah raga yang ketika itu, sekira pukul 20.10 WIB, sedang disampaikan RRI di sela laporan langsung dari Bosnia.

Kemudian giliran Antara menelepon ke Jakarta dan dilanjutkan ke wartawan-wartawan yang menunggu di Kroasia untuk memberikan laporan mengenai kunjungan Soeharto di negeri yang sedang berperang itu. Pengalaman mengirim berita dari medan perang itu bakal tak terlupakan. Setelah Soeharto berunding dengan pejabat-pejabat tinggi Bosnia, akhirnya rombongan kembali ke bandara untuk selanjutnya terbang lagi ke Kroasia.

Namun Antara dan RRI ternyata tidak bisa lagi satu pesawat dengan Soeharto karena ada dua jenderal TNI yang datang mendahului Soeharto harus ikut satu pesawat dengan presiden. Dengan bantuan seorang letnan kolonel Paspampres, Antara dan RRI hari itu juga bisa bergabung dengan menggunakan pesawat PBB yang mengangkut ratusan prajurit PBB yang akan istirahat di Kroasia.

Malam itu juga, kedua wartawan ini tiba di Kroasia. Tepuk tangan meriah diberikan wartawan lain ketika mereka melihat dua wartawan itu sudah berada di lobi hotel dengan selamat. Perjalanan Soeharto ke medan perang itu, walaupun tidak diikuti dengan konperensi internasional mengenai penyelesaian masalah Bosnia seperti direncanakan, semula tetap dikenang sebagai sebuah perjalanan bersejarah.

Lawatan itu akhirnya menghasilkan berdirinya sebuah masjid megah di ibu kota Bosnia yang merupakan hasil penyaluran bantuan banyak dermawan asal Indonesia. Presiden Megawati Soekarnoputri dan suaminya Taufiq Kiemas beberapa tahun kemudian mengunjungi masjid tersebut.

Sumber: Antara

12 Tahun Pria Ini Dipasung Karena Alami Gangguan Jiwa

10.26.00
12 Tahun Pria Ini Dipasung Karena Alami Gangguan Jiwa - Selama 12 tahun pria ini dipasung oleh keluarganya.Alasan keluarganya memasung karena dia mengalami gangguan kejiwaan. Pria malang yang dimaksud tidak lain adalah Arpan (42), warga Desa Remban, Kecamatan Rawas Ulu, Muratara.

Waktu yang cukup lama itu dilaluinya menjalani hidup dengan kesendirian, jauh dari keluarga dan juga masyarakat di kampungnya. Tentunya hal ini harus menjadi perhatian serius dari Pemkab Muratara, untuk membantu dalam pengobatan ataupun bantuan yang lainnya.

Hal itu diungkapkan Andi, salah satu keluarga dari Arpan. Sebelum dipasung korban sering ngamuk, ingin kabur jerit-jerit dan mengancam keselamatan orang lain, serta merusak barang di rumah, sehingga keluarga mengambil tindakan memasungnya. “Sebelum dilakukan pemasungan Arpan sering ngelamun dan mengamuk bahkan ingin kabur,” katanya, kemarin.

Andi mengaku, keluarga sudah berupaya mengobatinya ke rumah sakit jiwa di Jambi dan Palembang, baik secara medis sampai ke orang pintar. Namun semuanya tak membuahkan hasil hingga Arpan di pasung di pondok.

“Dari usaha itu, karena keterbatasan dana dari keluarga tidak mampu, akhirnya dipasung. Namun ironisnya selama ini belum pernah mendapatkan bantuan ataupun uluran tangan dari Pemerintah. Dan kami tetap berharap agar ada kepedulian sesama sebagai manusia dari Pemkab Muratara,” harapnya dengan nada yang pilu.

Disisi lain, Kades setempat Malaka membenarkan adanya warga di desanya dipasung keluarganya selama lebih kurang 12 tahun, karena kawatir membahayakan orang lain.

300 Ribu Eks Gafatar Masuk Kalimantan Barat

10.13.00
300 Ribu Eks Gafatar Masuk Kalimantan Barat - Bupati Sanggau Paolus Hadi meminta masyarakat waspada terkait kabar bahwa 300 ribu mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara bakal kembali ke Kalimantan Barat.

“Kami juga harus pelajari apa inti dari Surat Keputusan Bersama itu. Jangan sampai kita dianggap tidak peduli melihat situasi, tapi juga jangan sampai dianggap melanggar HAM,” kata Paulos seperti dikutip Rakyat Kalbar, Kamis (28/4).

Apalagi, lanjut Suami Arita Apolina itu, Gafatar sudah ditetapkan sebagai organisasi terlarang di Indonesia. “Kalau datang secara pribadi, selama ini orang di Indonesia ini kan welcome saja. Kalau orang itu Gafatar, misalnya, sangat sulit memastikannya apakah dia mau berubah atau tidak, ” tegasnya.

Di sisi lain, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kalbar Warih Sadono mengaku mendapat kabar kembalinya eks Gafatar saat ikut rapat intelijen tingkat Provinsi bersama Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kodam.

“Informasi awal, mereka akan masuk dalam bentuk perorangan, bukan komunal atau berkelompok. Bahkan terindikasi bercampur dengan warga-warga asli untuk mendapatkan syarat yuridis,” ujar Sadono.

Sedangkan Kapolres Sanggau AKBP Donny Charles Go mengaku akan mendalami informasi bakal datangnya eks Gafatar ke Kalimantan Barat. Salah satunya alasan para eks Gafatar itu kembali ke Kalbar, khususnya ke Kabupaten Sanggau.

“Kami juga tidak tahu apa alasan mereka kembali ke sini. Kalau untuk daerah yang jumlahnya besar kemarin, yang asetnya banyak sehingga ada peluang untuk memburu aset yang ditinggali, kami tak tahu,” kata Donny pada Rakyat Kalbar, Kamis (28/4). “Tapi kalau di Sanggau sebagian besar sudah banyak dijual. Jadi kalau dia kembali, alasan dia kembali itu apa,” ujar Donny.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sanggau Fransiskus Ason mengatakan, perlu sikap hati-hati untuk menyikapi kembalinya eks Gafatar.

“Jangan sampai mereka mengganggu ketertiban masyarakat,” kata Ason.

Karena itu ia memita kepada Kades, RT dan RW, segera melaporkan siapa pun pendatang yang dianggap mencurigakan kepada pihak berwajib. “Supaya kalau ada apa-apa bisa cepat diantisipasi,” tutur politikus Golkar itu.

Hasil Pertemuan Agung-Ical, Munas Golkar Awal Mei 2016

10.14.00
Munas Golkar Awal Mei 2016 - Teka-teki pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar 2016 semakin mengerucut. Hasil pertemuan tadi malam antara Aburizal Bakrie (Ical) dengan Agung Laksono, disepakati forum tertinggi partai beringin dalam rangka rekonsiliasi pasca konflik diadakan 7 Mei mendatang.

Hal ini diungkapkan fungsionaris DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai saat dihubungi pada Rabu (16/3). “Awal Mei, tanggal 7 di Jakarta. (Hasil pertemuan) tadi malam,” ujarnya seperti dikutip laman JPNN.com. Waktu pasti pelaksanaan Munas Golkar dalam rangka islah ini sempat maju mundur, dari sebelum puasa menjadi setelah lebaran.

Bahkan, ada wacana pada tanggal 27 Mei 2016. Tapi, Yorrys menyebut keinginan tanggal 27 Mei datang dari Agung Laksono. “Itu katanya Agung, bukan kesepakatan. Tapi dengan berbagai macam pertimbangan. April ini ada paskah, lalu berikutnya ada puasa, lebaran,” ujar Yorrys.

Hampir bersamaan, proses jelang Pilkada Serentak 2017 juga telah dimulai dengan pembagian formulir pendaftaran. Kesepatan yang diambil menurut Yorrys, harus mempertimbangkan semua itu. Termasuk melihat agenda Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, yang diharapkan hadir dalam munas.

Hasil Pertemuan Agung-Ical, Munas Golkar Awal Mei 2016

Dengan mengecurutnya tanggal pelaksanaan, Yorrys menyebut yang sekarang berjalan adalah proses konsolidasi hukum paca keluarnya putusan kasasi Mahkamah Agung. Ical (sapaan Aburizal Bakri) dan Agung sudah menjalin komunikasi untuk mengakomodir kedua kubu dalam kepengurusan Munas Bali, ditambah Ancol (Bali plus).

“Itu sedang berproses, mudah-mudahan 1-2 hari ini keluar (SK Menkumham-red) sebagai dasar penyelenggaraan munaslub. Setelah itu, akhir minggu ini akan pleno untuk penetapan tanggal, pengisian SC dan OC, kemudian mereka mulai bekerja,” pungkasnya.

Pertimbangan meminta Menkumham mengesahkan kepengurusan Munas Bali yang mengakomodir hasil Munas Ancol, lanjut Yorrys, karena Bali telah diakui MA. Maka penyelenggara munaslub nanti adalah pengurus Bali ditambah Ancol.

“Kepengurusan itu karena Bali sudah diakui, maka kepengurusan itu berpegang dengan Bali tapi ditambah dari kubu Ancol atau Agung, secara selektif. Dan itu hanya berlaku enam bulan untuk menyelenggarakan munaslub,” pungkasnya.

Buwas Kantongi Data Kada Narkoba

11.56.00

Budi Waseso.
JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjend Budi Waseso mengungkapkan, pihaknya sudah mengantongi laporan tentang kepala daerah (kada) yang terlibat kasus narkoba. Buwas -sapaannya- memastikan BNN akan menindaklanjuti laporan itu.

“Ini akan kami sikapi dengan penegakan hukum,” kata Buwas saat jumpa pers tentang kasus narkoba yang menjerat  Bupati Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan (Sumsel), Ahmad Wazir (AW) Nofiadi alias Ofi, di markas BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin (14/3) seperti dikutip JPNN.com.

Buwas Kantongi Data Kada Narkoba

Buwas menjelaskan, kasus Ofi telah membuktikan bahwa narkoba sudah merambah hingga ke berbagai lapisan. “Ini membuktikan bahwa baru satu kepala daerah yang tertangkap,” katanya. Mantan kepala Bareskrim Polri itu menambahkan, masih ada beberapa oknum kepala daerah yang diduga terlibat narkoba.

Menurutnya, menegaskan ada beberapa oknum pejabat maupun kepala daerah yang jadi target BNN. “Tidak menutup kemungkinan ada beberapa lagi oknum pejabat atau kepala daerah yang diduga terlibat penyalahgunaan narkoba,” katanya. Saat dimintai penegaskan apakah kepala daerah itu bupati, wali kota, gubernur serta asal usul wilayahnya, Buwas menolak menyebutkan. “Pokoknya kepala daerah,” tegasnya.

Ical Ingin Munas Golkar Tetap Jalan

07.46.00
Aburizal Bakrie (Ical).
Ical Ingin Munas Golkar Tetap Jalan - Politikus Partai Golkar Ahmadi Noor Supit menyatakan, kepengurusan partainya hasil Munas Bali yang dipimpin Aburizal Bakrie, sedang dalam proses mendaftarkan kepengurusan di Kementerian Hukum dan HAM. Menurutnya, kepengurusan baru Golkar itu, juga sudah mengakomodasi kubu munas Ancol pimpinan Agung Laksono.

“Sekarang katanya dalam proses mendaftarkan pengurus ke Kemenkumham yang sudah mengakomodir dari Partai Golkar Munas Ancol, dan usulan dari pemerintah. Jadi DPP Golkar hasil Munas Bali diperbaiki,” kata Ahmadi di gedung DPR, Senayan Jakarta, dikutip JPNN.com Jumat (11/3/2016).

Lantas bagaimana dengan rencana Partai Golkar menggelar munas rekonsiliasi? “Itu akan kami tunggu perkembangannya,” katanya. Hanya saja, katanya, Ical -sapaan Aburizal- memang sudah mengisyaratkan munas Golkar digelar antara Mei atau paling lambat Juli tahun ini. Sebab, munas juga tergantung pada kesiapan dalam membentuk kepanitiaan.

Baca Juga:

Perpres Maret, April Pak Buwas Setara Menteri

Lelah Jalan Desa Hancur, Sekolah Jauh, Malam Begal Mengintai

Meski demikian Ahmadi menegaskan bahwa Ical tetap konsisten untuk menggelar munas. “Saya dapat bocoran ketua umum ingin Munas tetap dijalankan, karena sudah terlanjur diputus dalam rapimnas,” pungkasnya.

Perpres Maret, April Pak Buwas Setara Menteri

12.30.00
Budi Waseso (Buwas).
Perpres Maret, April Pak Buwas Setara Menteri - Presiden Jokowi Widodo tak main-main dalam memberantas narkotika di Indonesia. Setelah mencanangkan program darurat narkoba, pria yang baru dikaruniai seorang cucu ini mewacanakan agar Badan Narkotika Nasional (BNN) setara dengan kementerian.

Wacana itu diembuskan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Panjaitan. Menurutnya, agar kerja BNN maksimal, maka sudah sepatutnya BNN langsung di bawah komando presiden.

“Yang pertama BNN harus diperkuat dan presiden sudah setuju. Presiden juga perintahkan kepada saya untuk review BNN,” kata Luhut di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (10/3), seperti dilansir JPNN.com.

Selama ini, kata Luhut, BNN kerap tersandung masalah perizinan, sarana, dan prasarana. Sehingga, kerja BNN dalam penanganan pada bandar narkoba tidak maksimal meski Kepala BNN ialah Komjen Budi Waseso (Buwas) yang terkenal garang. “Menurut hemat saya sangat memprihatinkan. Ya mungkin spiritnya masih kuat karena dipimpin Pak Buwas. Pak Buwas ini memang buas. Jadi anggota harus dukung,” jelasnya.

Baca:

Pergoki Garong, Kaki Kanan Tertembus Peluru 

Pelatih Baru, Die Borussen Tak Rindukan Klopp


Luhut mengatakan, saat ini wacana untuk menggodok BNN setingkat kementerian tengah berjalan. Luhut menjanjikan paling lambat Buwas dan BNN setara dengan menteri pada bulan April 2016. “Minggu depan atau bulan ini Perpres sudah keluar. Presiden akan lantik ulang Kepala BNN. Statusnya akan ditingkatkan untuk peran BNN,” tegasnya.

Selain itu, jelas Luhut, Kepres pengangkatan pejabat deputi telah resmi ditandatangani. Luhut mengklaim, Kepres itu ditantangani presiden di depannya. “Deputi pemberantasan sudah mulai efektif mulai kemarin. Itu sudah ditandatangani,” pungkasnya.

Nenek di Palestina Ogah Jual Rumahnya

02.39.00
(ilustrasi foto: fixabay).
Nenek di Palestina Ogah Jual Rumahnya - Persoalan Palestina jangan terlupakan, hanya karena masalah ISIS dan konflik di Syria. Hal itu diingatkan oleh Sukamta, Sekretaris Fraksi Partai Keadilan  Sejahtera (PKS) terkait pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jakarta, pada 6-7 Maret 2016.

Menurut Sukamta, tanah Palestina wajib diperjuangkan karena di sana ada Baitul Maqdis yang di dalamnya terdapat Masjid Al Aqsha, tempat ibadah umat Islam dunia. “Palestina bukan hanya milik Bangsa Palestina, tapi milik umat Islam di seluruh dunia,” kata Sukamta, Sabtu (5/3) dikutip dari laman JPNN.com.

Lebih Lanjut, Sukamta mengingatkan akan sebuah kisah. Di Palestina, alkisah ada seorang nenek yang memiliki sebidang tanah di dekat kompleks Baitul Maqdis. Bangunannya kata Sukamta, sangat strategis karena menempel dengan Baitul Maqdis.

“Israel menawar tanah dan rumahnya itu dengan harga sangat tinggi. Sang nenek tidak mau menjualnya meski dengan harga USD 1 juta (sekitar Rp 13 miliar). Beliau hanya mau menjual tanah tersebut jika surat jual beli tanahnya ditandatangani langsung oleh pemiliknya,” kata anggota Komisi I DPR ini.

Lantas lanjutnya, orang Israel bertanya siapa yang memiliki tanah itu? “Bukankah nenek yang punya? Lalu sang nenek dengan tegas mengatakan bahwa umat Islam di seluruh dunia yang memiliki tanah ini.

Baca: Jangan Lupa Soal Palestina, Beri Solusi Konkret. 

Beliau baru mau menjualnya jika seluruh umat Islam yang berjumlah 1 miliar jiwa lebih datang ke Palestina untuk menandatangani surat jual belinya,” ujar Sukamta. Kisah nenek ini menurut Sukamta, hendaknya menjadi cambuk untuk bagi semua umat Islam bahwa jangan sampai persoalan Palestina terlupakan oleh apapun juga.

“Bahkan ketika tempo hari bendera Palestina sudah berhasil berkibar di PBB, saya katakan jangan senang dulu, jangan terlena, karena perjuangan masih panjang. Faktanya, meskipun bendera Palestina sudah berkibar di PBB, agresi Israel di Palestina tetap saja berlangsung, bahkan pembunuhan masih menjadi pemandangan sehari-hari. Seolah berkibarnya bendera tadi tidak berarti apa-apa,” jelas Sukamta.

Karena itu, Wakil Rakyat dari daerah pemilihan Yogyakarta ini menyatakan sangat mendukung Konferensi OKI ke-5 ini sebab isu utama yang akan dibahas adalah soal Palestina. “Saya harapkan ada solusi dan aksi yang konkret yang bisa dilakukan bersama. PBB sepertinya juga tidak terlalu bisa diharapkan, karena resolusi DK PBB sering tidak digubris oleh Israel,” ujarnya.

Jangan Lupa Soal Palestina, Beri Solusi Konkret

02.07.00
JAKARTA – Anggota Komisi I DPR Sukamta, mendukung penuh Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-5 di Jakarta, 6-7 Maret 2016. Ia berharap KTT tersebut bisa menjadikan persoalan Palestina sebagai isu utama dimana harus ada solusi konkret yang dihasilkan dalam forum negara-negara Islam kali ini.

“Persoalan Palestina jangan terlupakan oleh apapun. Konflik ISIS, Suriah, dan seolah menenggelamkan isu persoalan Palestina,” kata Sukamta saat dikonfirmasi Jpnn.com pada Minggu (6/3). Bagi umat Islam, kata politikus PKS itu, tanah Palestina wajib kita perjuangkan karena di sana ada Baitul Maqdis yang di dalamnya terdapat Masjid al Aqsha sebagai kiblat pertama umat Islam dan tempat Isra’-nya Nabi Muhammad SAW.

Karena itu, Palestina bukan hanya milik bangsa Palestina saja, tapi milik umat Islam di seluruh dunia. Bahkan ia menceritakan kisah seorang nenek yang memiliki sebidang tanah di dekat kompleks Baitul Maqdis, bangunannya sangat strategis karena menempel dengan Baitul Maqdis.

Nah, Israel menawar tanah dan rumahnya itu dengan harga sangat tinggi. Sang nenek tidak mau untuk menjualnya meski dengan harga 1 juta Dollar. Ia hanya mau menjual tanah tersebut jika surat jual beli tanahnya ditandatangani langsung oleh pemiliknya, yakni seluruh umat muslim di seluruh dunia.

“Kisah nenek ini menjadi cambuk untuk kita bahwa jangan sampai persoalan Palestina terlupakan oleh apapun juga,” tegas politikus asal Yogyakarta itu. Meskipun sekarang bendera Palestina sudah berhasil berkibar di PBB, lanjut Sukamta, hal itu belum berarti apa-apa karena faktanya, agresi Israel di Palestina tetap saja berlangsung, bahkan semakin menjadi-jadi. Pembunuhan masih menjadi pemandangan sehari-hari.


Baca Juga :

Fenomena Alam Gerhana Matahari Total Lintasi Nusantara

Sabar dan Hikmah yang Terkandung Didalamnya

Mengusir Stress dengan 6 Langkah


“Karenanya, saya sangat mendukung konferensi OKI ke-5 ini. Isu utama yang akan dibahas adalah soal Palestina. Saya harapkan ada solusi dan aksi yang konkret untuk Palestina. PBB juga tidak terlalu bisa diharapkan, karena resolusi DK PBB sering tidak digubris oleh Israel,” sebutnya.

Menurut Sekretaris Fraksi PKS DPR itu, bila perlu dengan pertimbangan yang matang, negara-negara di Timur Tengah dan muslim lainnya sebaiknya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Pemutusan hubungan diplomatif dengan Israel bisa dilakukan jika kemerdekaan Palestina terus menemui jalan buntu dan Israel terus melanggar hukum internasional.

Minum Racun Ikan, Duda Satu Anak Tewas

09.11.00
(ilustrasi fhoto: fixabay).
Minum Racun Ikan, Duda Satu Anak Tewas - Diduga lantaran  tak kuat menahan beban ekonomi keluarga, seorang duda satu anak, warga Desa Layang Ilir, Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat, Sumsel tega mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Adalah Arpinsi duda yang dimaksud, menghakhiri hidupnya dengan cara minum zat beracun jenis Putas (racun ikan). Diketahui penyebab bunuh diri Arpinsi karena ditemukan secarik surat dilokasi kejadian yang diduga ditulis sebelum dia melakukan aksinya.

Dalam surat yang ditulis dalam 3 lembar kertas tersebut menyatakan, Arpinsi mengatakan, dirinya masih menyayangi keluarganya namun dirinya minta maaf atas segala kesalahan dan telah merepoti keluarganya selama ini.

Jasad Arpinsi ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB, di sebuah camp kosong di kawasan Jalan Lingkar HBR Motik, Desa Muara Siban, Kecamatan Pulau Pinang.

Saat ditemukan, didekat jasad duda satu anak ini, ditemukan zat berbahaya jenis putas yang terkandung dalam minuman ringan. Kuat dugaan kandungan putas itulah yang menyebabkan Arpinsi tewas setelah dirinya menegaknya.

“Ada kandungan putas (pada minuman ringan yang ditemukan.Red),” ungkap Kasatreskrim Polres Lahat, AKP Arief Mansyur SIk, kemarin (29/2). Selain itu, Mantan Kasatreskrim Polres Lubuk Linggau ini, menambahkan, juga ditemukan tulisan berupa pesan di tiga lembar kertas dengan tulisan tangan.

Dari keterangan saksi, sebelum ditemukan tewas, polisi mendapati fakta bahwa Arpinsi meminta diantar tiga rekan satu desanya, diantaranya Lukman (30) dan Mardiansyah (30), ke TKP menggunakan sepeda motor.

Kepada ketiga temannya, Arpinsi mengaku, hendak menemui teman perempuannya, Neli (30), warga Desa Layang Ilir, Kecamatan Kikim Timur, namun saksi Neli justru mengaku tidak bertemu Arpinsi “Tidak ada itu (pertemuan),” ungkap Kasat.

Tak hanya itu, Arpinsi juga sempat mengirim pesan singkat via telpon selulernya  ke ketiga temannya untuk dijemput. Namun setelah ketiga temannya tiba di lokasi, mereka menemukan Arpinsi sudah tidak bernyawa.

Belum Ada Laporan, Gubernur Tunda Panggil Eks Gafatar

09.42.00
Belum Ada Laporan, Gubernur Tunda Panggil Eks Gafatar - Belum ada laporan dari Kepala BLH Sumsel, Gubernur Alex Noerdin mengaku, sedianya akan memanggil Neni Triana, PNS pada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumsel, yang diduga merupakan mantan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Namun pemanggilan itu ditunda, lantaran belum ada laporan sampai dimeja Gubernur. 

Menurut Alex, dirinya ingin mengetahui secara langsung mengenai keikutsertaan Neni dengan Gafatar. “Sebenarnya saya ingin panggil hari ini (kemarin), tapi berhubung saya sibuk jadi terpaksa ditunda,” ungkap Alex kepada wartawan, Senin (1/2/2016).


Alex mengaku, dirinya mengetahui bahwa Neni Triana merupakan PNS BLH Sumsel dari media massa. Bahkan, hingga saat ini Kepala BLH Sumsel, Lukitariati, belum melaporkan ke dirinya terkait adanya bawahannya yang tidak menjalankan tugas sebagai pegawai selama lima bulan.

“Mungkin Kepala BLH melihat hari ini saya terlalu sibuk, jadi belum melapor,” lanjut Alex. Disinggung mengenai tindak lanjut yang akan dilakukan pihaknya, Alex menyatakan, akan melihat aturan yang ada yakni Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 1999.

Namun, dirinya menjelaskan, apabila seorang pegawai meninggalkan tugasnya lebih dari 30 hari maka akan diberikan sanksi. “Kalau memang tanpa izin, maka akan diberikan sanksi. Yang namanya pegawai itu tidak boleh meninggalkan tempat dengan alasan apapun, kecuali izin. Apalagi sudah sampai lima bulan ini, bahkan Kepala BLH-nya belum melapor ke saya,” terang Alex.

Terkait dengan kepulangan eks Gafatar ini, Alex Noerdin menghimbau kepada masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada para mantan pengikut Gafatar. Dirinya menginginkan para mantan pengikut Gafatar ini untuk membiasakan hidup kembali di Palembang. “Sekarang kita lihat dulu bagaimana kelanjutannya, kita tampung sementara dan dibiasakan dulu di Palembang,” pungkas Alex.

Pengusaha Batu Bata Tak Tergiur Kredit Bank

08.29.00
Pengusaha Batu Bata Tak Tergiur Kredit Bank - Pesatnya pembangunan sektor perumahan, menjadikan kebutuhan batu bata meningkat. Hal  itu membuat peluang usaha batu bata makin gemilang untuk meraup keuntungan. Bisnis batu bata bisa membukukan keuntungan Rp 10 juta per bulan.

Proses pembuatan batu batu terbilang sederhana, tanah liat yang sudah diramu dicetak dalam mesin pencetak, selanjut di jemur lalu dibakar.

Suharno (43) pengusaha batu bata di Kelurahan Sukajadi mengatakan, saat ini harga jual batu Rp 320 perbuah. Sementara kapasitas produksi 75 ribu buah per bulan. 




Maka hasil penjualan per bulan adalah Rp 24 juta, dikurangi dengan biaya operasional antara Rp 14 juta sampai Rp 10 juta. Dalam sepekan usaha minimal bisa mencetak 40 ribu  buah batu bata. Dicontohkannya, usahanya berdiri tahun 1994 sampai sekarang, dia mengaku tidak pernah rugi.

“Modalnya hanya tanah liat dan keterampilan kita saja, mana ada ruginya,” terangnya.

Dalam memasok usahanya, pria berumur 43 tahun ini mengaku membeli tanah liat dari pihak lain. Untuk satu truk tanah liat, dia mengaku membeli dengan harga Rp 400 ribu. 1 truk itu katanya bisa menghasilkan 11 ribu batu.

“Sedangkan beli tanah liat saja masih untung. Apalagi kita punya sendiri pasti untungnya lebih besar lagi. Jadi tak perlu kredit dari bank untuk modal,” terangnya.

Untuk memajukan usaha Suharno mengaku, pihak bank beberapa kali menawarkan bantuan namun ayah dari tiga anak ini menolak. “Modal saya sudah cukup, makanya saya tidak menerima,” pungkasnya.  

Presiden Pertimbangkan Revisi UU Terorisme

08.22.00

Presiden Pertimbangkan Revisi UU Terorisme  - Pemerintah kini mewacanakan revisi UU Terorisme, menyusul peristiwa ledakan bom dan baku tembak di Starbucks Coffee dan Pospol di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) pekan lalu. Pertimbangan itu juga disampaikan Presiden Joko Widodo saat menggelar pertemuan terkait terorisme dengan sejumlah kepala lembaga tinggi negara di Istana Negara, Selasa (19/1).
   
“Pencegahan tindak pidana terorisme dengan payung hukum dalam UU Nomor 15 tahun 2003 dan UU Nomor 9 tahun 2013 apakah cukup memadai untuk melakukan pencegahan terorisme, atau memang perlu direvisi karena perubahan yang sangat cepat dalam ideologi terorisme,” ujar pria yang akrab disapa Jokowi tersebut.

Jokowi juga mengapresiasi aparat keamanan jajaran TNI-Polri serta BIN yang berhasil mengatasi tindakan teror di Jalan MH Thamrin. Menurutnya, aksi cepat aparat tersebut juga mendapat apresiasi dari dunia internasional.

Ia meminta Polri tetap melanjutkan pengejaran terhadap pelaku jaringan teroris terkait peristiwa itu. “Alhamdulillah situasi sudah normal kembali. Oleh karena itu momentum yang ada ini saya ingin mengajak kembali kita mengkaji penguatan instrumen,” kata Jokowi.

Terpisah, Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) mendukung upaya pemerintah melakukan amandemen terhadap Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Wacana revisi sebelumnya pernah dilontarkan pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) dan Menko Polhukam.

“Intinya Undang-Undang Terorisme harus diperbaiki supaya mempunyai kekuatan yang dapat memberantas terorisme dalam arti sesungguhnya. Apakah nanti amandemen, atau minta presiden keluarkan perppu,” kata Akom di gedung DPR Jakarta, Senin (18/1).

Politikus Golkar itu menyebutkan, pencegahan maupun pemberantasan aksi-aksi terorisme menurutnya hal mendesak yang harus diperkuat pemeirntah. Apalagi baru-baru ini masyarakat dipertontonkan dengan aksi teror di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin Jakarta yang menewaskan 7 orang dan puluhan luka-luka. “Menyangkut terorisme hal mendesak. (Soal revisi) Saya akan bicarakan dengan seluruh pimpinan fraksi dan aksi teror dimasa yang akan datang tidak boleh terjadi,” tegasnya.

Saat ditanya apakah dalam amandemen nanti DPR sepakat memberikan kewenangan kepada Badan Intelijen Negara (BIN) menjadi eksekutor para teroris, Ade belum mau berspekulasi. “Belum bicarakan soal itu (usulan BIN),” pungkas Waketum DPP Golkar itu.

Longsor Susulan, Jalan Putus Total

09.13.00
Jalan provinsi Desa Pulau Panggung putua total.
Longsor Susulan, Jalan Putus Total -  Longsor di Jalan provinsi di Kampung 6 Pancur Ringkih, Desa Pulau Panggung, Kecamatan Semende Darat Laut (SDL), Kabupaten Muara Enim, kian parah. Jarak lokasi dari pusat kota Muara Enim sekitar 100 Km atau 3 jam perjalanan.

Jika Minggu (17/1) lalu, pasca longsor sebagian badan jalan bisa dilalui. Namun Senin (18/1) dini hari terjadi longsor susulan. Sehingga seluruh badan jalan putus total dan tak bisa dilalui kendaraan.

Kondisi itu membuat arus lalu lintas dari tiga kecamatan di Semende yakni Semende Darat Laut, Semende Darat Tengah dan Semende Darat Ulu menuju Muara Enim, terpaksa dialihkan melalui jalan Kota Agung Lahat.
   
Pengalihan itu membuat  perjalanan warga menuju Muara Enim, lebih jauh karena harus berputar melalui Kota Lahat.

Bupati Muara Enim, Ir H Muzakir Sai Sohar melihat langsung kondisi badan jalan ketika terjadi longsor pertama. ‘‘Ketika terjadi longsor saya sudah melihat. Sebagian badan jalan masih bisa dilalui. Namun tadi pagi, saya mendapat kabar seluruh badan jalan putus total,’’ jelas Muzakir, kemarin.                 

Bupati mengaku, telah memerintahkan PU Bina Marga segera mengambil tindakan pembuatan jalan darurat agar arus lalu lintas berjalan seperti semula.  Menurut Bupati, pihaknya telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait siaga bencana memasuki musim penghujan. 


Mobil Nyaris Terbakar, Pengunjung PTC Panik

09.08.00
(foto: ilustrasi)

Mobil Nyaris Terbakar, Pengunjung PTC Panik - Ditengah kewaspadaan masyarakat pasca serangan bom di Sarinah, Jakarta, membuat pengunjung PTC Mal sempat heboh, terutama di bagian parker. Pasalnya diduga korsleting listrik, satu unit mobil yang hendak parkir di parkiran lantai tiga PTC Mal nyaris ludes terbakar, Minggu (17/1), sekitar pukul 15.00 WIB.

Beruntung, pemilik mobil serta petugas parkir setempat yang mengetahui hal tersebut, dapat segera tanggap dengan menyemprotkan racun api. Sehingga, mobil bermerk Hyundai Atoz berwarna silver Nopol BG 1419 IW itupun tak jadi terbakar.

Menurut keterangan pemilik mobil Sutanto (35), saat itu ia dan istri, beserta seorang anaknya, hendak parkir di lantai tiga PTC Mal. “Saat di lantai dua hendak naik tangga ke lantai tiga, tiba-tiba mobil langsung mogok, dan mengeluarkan asap dari tutup mesin,” jelasnya.

Mengetahui hal itu, dikatakan warga Jalan Srijaya Km 5 Kecamatan Alang Alang Lebar itu, ia bersama keluarganya bergegas turun dari mobil. “Setelah mogok dan mengeluarkan asap, kami langsung turun dan meminta bantuan petugas parkir untuk memadamkan api. Beruntungnya, api dapat segera dipadamkan setelah disemprot menggunakan racun api,” terangnya.

Ia juga menerangkan, sebelum kejadian ini, mobilnya tersebut baru saja dicuci di salah satu steam yang berada di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang. “Mungkin karena ada yang basah, jadi akhirnya korsleting listrik ini,” ungkapnya.

Sementara itu, menurut keterangan seorang petugas parkir, Daud (27), dengan adanya kejadian itu, terutama para pengguna parkir lainnya sempat dibuat panik. “Tadi saat ada kejadian itu, para pengguna parkir lainnya langsung berusaha menyelamatkan mobil masing-masing dengan keluar dari areal parkir,” jelasnya.

Kapolsekta IT II Kompol Afria Jaya, melalui Kanit Reskrim Iptu Suryadi menjelaskan, kebakaran tersebut terjadi diduga lantaran korsleting listrik.

Lubang Ditengah Jalan Bahayakan Pengendara

03.47.00
Keberadaan Lubang ini sudah cukup lama dibiarkan seperti ini dan tak ada perhatian pihak terkait.

Lubang Ditengah Jalan Bahayakan Pengendara - Kondisi Jalan utama di Dusun III Desa Teluk Kijing III Kecamatan Lais, terlihat parah. Bagaimana tidak jalan yang menjadi urat nadi warga Dusun III Teluk Kijing, Kecamatan Lais Kabupaten Muba, Sumatera Selatan ini menjadi ancaman bagi pengendara. Hal Itu disebabkan, ada lubang ditengah jalan yang cukup dalam.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Minggu (3/1), kondisi lubang ditengah jalan kian membahayakan. Apalagi diameter lubang bertambah lebar dan itu bisa membahayakan bagi pengendara yang melintas.

Apalagi kondisi malam hari yang membuat lubang itu tak terlihat. Tambah lagi, minimnya penerangan jalan. Tak jarang, motor terjebak dalam lubang dan terbalik.

“Lubang ini berada ditengah gorong-gorong yang disebabab corannya pecah dan rusak akibat dilintasi kendaraan roda bertonase berat,” ujarnya Mahok (40), warga setempat.

Terpisah, Kades Teluk Kijing III, Yupanser Ahmad membenarkan, kondisi lubang tersebut membahayakan pengendara. Bahkan keberadaannya sudah cukup lama dibiarkan seperti ini dan tak ada perhatian pihak terkait.

“Kita harapkan kedepan segera ditindak lanjuti. Sebab kondisi lubang menjadi ancaman keselamatan warga,” pungkasnya.

Sepasang Kekasih Berkelahi, Jalintim Inderalaya-Palembang Macet Total

09.06.00

Sepasang Kekasih Berkelahi, Jalintim Inderalaya-Palembang Macet Total - Akibat sepasang kekasih yang berkelahi ditengah jalan, Jalintim Palembang-Inderalaya macet total. Kejadian itu menjadi tontonan para sopir yang mengemudikan kendaraannya. Sehingga kendaraan menjadi merayap pelan dan jalan jadi macet. Kemacetan mulai terlihat pada siang kemarin (2/1/2016), hingga malamnya sekitar pukul 20.00 WIB. Jalintim Desa Pulau Semambu, Kecamatan Inderalaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir merupakan titik awal kemacetan.

Nampak ratusan kendaraan terjebak dan tidak bergerak akibat banyak pengemudi yang menerobos dari sebelah kanan. Sementara puluhan Polantas Ogan Ilir terus berupaya mengurai kemacetan, terutama bagi kendaraan pengemudi ugal-ugalan.

Salah seorang pengemudi mobil Avanza, Ema (49), warga Inderalaya, terlihat kesal. Karena sudah sekitar 5 jam terjebak macet. “Saya sudah dari pukul 15.00 WIB berangkat dari Inderalaya tujuan ke Palembang, dan hingga pukul 20.00 WIB masih berada di Desa Pulau Semambu,” kata istri salah seorang pejabat di Pemkab OI ini tadi malam.

Sementara Kapolres Ogan Ilir AKBP Denny Yono Putro dihubungi tadi malam mengatakan, penyebab kemacetan hanya akibat ulah para sopir yang asik menonton pertengkaran seorang lelaki dan perempuan. Sementara arus lalu lintas di jalintim pasca pergantian tahun ini cukup padat.

Akhirnya terjadilah penumpukan kendaraan yang berbuntut kemacetan, baik dari Palembang-Inderalaya maupun sebaliknya. Namun kendati memakan waktu cukup lama, secara bertahap petugas mencoba mengurai kemacetan dan sekitar pukul 21.00 WIB, kendaraan yang terjebak macet mulai merayap.

Siapapun Dia, TKI Wajib Dilindungi

08.32.00
Siapapun Dia, TKI Wajib Dilindungi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), paham betul bahwa tenaga kerja Indonesia yang mengadu nasib di negeri orang memberikan kontribusi nyata bagi negara, keluarga dan lingkungannya. Karena itu, siapapun dia, TKI wajib dilindungi.

“Mereka harus dilindungi. TKI telah memberikan kontribusi nyata untuk Negara, keluarganya dan juga lingkungannya,” kata Anggota Komisi IX DPR Siti Mufatthah, Minggu (6/12). Beberapa waktu lalu, ikut mensosialisasikan pencegahan TKI non prosedural di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kata dia, bekerja  ke luar negeri ada nilai positif dan negatifnya.

Maka, jika ingin kerja di luar negeri harus mempersiapkan diri. Yang terpenting, kata dia, adalah melalui prosedur yang benar. “Kalau ingin lewat agen, pakai agen yang resmi. Bagaimana caranya? Tanyakan ke Dinas Tenaga Kerja setempat. Agar tidak mendapatkan masalah,” jelasnya.

Dia juga menyarankan, lebih baik menjadi TKI di sektor formal. Misalnya menjadi tenaga  perawat yang masih sangat dibutuhkan di Jepang. “Jangan bekerja pada sektor informal atau domestik workers. Saat ini, pekerjaan rumah tangga ke negara timur tengah sudah disetop oleh pemerintah,” ungkapnya.

Lantas bagaimana pola penempatan TKI yang sebenarnya? Menurutnya, hal itu sudah diatur dalam UU  Nomor 39 Tahun 2004 yang saat ini sedang direvisi untuk diperkuat unsur perlindungannya. “Undang undang ini dibuat pada tahun 2004 tetapi banyak masalah, karena pada saat membuat undangan undangan dahulu sangat terburu-buru sehingga tidak maksimal,” terangnya.

Sementara itu Kepala Biro Keuangan dan Umum BNP2TKI Hasan Abdullah mengatakan pihaknya merupakan lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab langsung kepada presiden dalam kebijakan penempatan dan perlindungan TKI.

Nah, tugas dari BNP2TKI antara lain adalah memberikan informasi kepada masyarakat. Kata dia, bekerja ke luar negeri harus siap mental untuk menghadapi kemungkinan resiko yang ada. Selain itu harus siap fisik, yaitu lolos dari medis kesehatan.

Siap dokumen dengan surat izin keluarga, keabsahan dokumen KTP dan lainnya. Sehingga akan tehindar dari pemalsuan. “Yang terakhir adalah siap kompetensi, siap mempunyai keahlian. Misalnya siap menguasai bahasa. Tentu semua kesiapan  ini adalah menjadi dasar bagi TKI,” paparnya. 


Banyak Peluang Pekerjaan Sektor Formal di Abu Dhabi

Sementara itu, Pemerintah akan akan mengubah penempatan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Abu Dhabi dari sektor informal menjadi formal. Untuk menyukseskan program tersebut, pemerintah menggelar Workshop Indonesia Incorporated in Abu Dhabi. Tujuannya agar masyarakat dan calon TKI memperoleh berbagai informasi yang menunjang perubahan penempatan itu.

Dalam workshop yang berlangsung Kamis (3/12) di Jakarta, selain pejabat BNP2TKI, juga turut serta beberapa narasumber yang tergabung dalam Jaringan Diaspora Indonesia (IDN) di Abu Dhabi. Pertemuan ini merupakan lanjutan dari pertemuan serupa di Bandung.

Deputi Penempatan Badan Nasional Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Agusdin Subiantoro mengatakan, sejauh ini akses masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang peluang kerja ‘high level’ di Abu Dhabi masih kurang.

“Padahal di Indonesia, banyak tersedia tenaga kerja profesional  yang mampu  bekerja di negara Teluk Persia itu,” kata Agusdin. Saat ini, kata dia, peluang kerja bagi TKI profesional di Abu Dhabi baru terisi 10 persen, sedangkan India sudah mencapai 50 persen. “Kita harus bisa mengalahkan India,” tegasnya.

Sementara itu, Atase Tenaga Kerja Indonesia di Abu Dhabi, Janussusilo menyarankan peluang kerja level tinggi di Abu Dhabi harus segera ditangkap. Karena citra TKI formal sangat baik. “Mereka sopan, ramah dan kemampuan kerjanya bagus,” katanya. Menurut dia, penempatan peluang kerja level tinggi tersebut menggunakan skema penempatan perusahaan ke perusahaan.

Ditanya Reshuffle Kabinet, JK Ngakak

08.37.00
Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI
JAKARTA - Ditanya Reshuffle Kabinet, JK Ngakak. Wakil Presiden Jusuf Kalla tak ambil pusing dengan pernyataan Menko Maritim Rizal Ramli pekan lalu yang mengatakan, akan ada reshuffle Kabinet Kerja akhir tahun. Pria yang akrab disapa JK itu justru hanya menanggapi pertanyaan terkait hal itu dengan tawa. “Tanya Rizal Ramli lah,” kata JK sambil tertawa lepas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (29/11).

Setelah itu, JK memilih menjawab pertanyaan awak media lainnya dan tak mengomentari isu reshuffle itu. Sebelumnya, Rizal memang mengungkapkan, kalau reshuffle itu hampir pasti dilakukan Presiden Joko Widodo di akhir tahun ini.

Menurutnya, Jokowi ingin ada penyegaran di Kabinet Kerja. Jika itu terjadi, maka ini menjadi perombakan kabinet jilid II. “Pak Jokowi akan memilih orang-orangnya di bidang hukum dan ekonomi. Kemungkinan sebelum akhir tahun ada reshuffle jilid dua,” ujar Rizal.

Sementara itu hingga akhir November 2015 ini, Presiden Joko Widodo, belum memberikan tanda-tanda bakal merombak kabinetnya. Mantan Komisioner Komisi Kejaksaan Kaspudin Nor menilai, seharusnya presiden mau menjelaskan kepada publik apakah perlu atau tidak melakukan reshuffle.

Menurut dia, kalau menemukan hal-hal yang penting untuk melakukan reshuffle tentu harus dijelaskan ke publik. Kalau pun tidak perlu ada reshuffle, presiden harus terbuka. “Sekarang ini prinsip transparansi dan akuntabilitas harus dikedepankan,” kata Kaspudin.

Dia mengatakan, kalaupun reshuffle harus dilakukan, presiden jangan menggunakan pertimbangan kedekatan. Jokowi harus benar-benar memilih sosok yang profesional. “Karena ini demi negara, bukan demi kepentingan pribadi. Karena itu harus benar-benar memahami tentang menteri-menterinya,” ungkap Kaspudin.

Menurut dia, presiden harus punya manajerial yang bagus dan tak sembarangan memilih menteri atau pimpinan lembaga. “Akhirnya seperti begini (sekarang ini) timbul persoalan. Jadi, harus buka mata selebar-lebarnya, di negeri ini banyak orang yang layak,” ungkap Kaspudin.

Gempa Bumi Berkekuatan 5,6 Skala Richter Terjadi di Pandeglang

07.25.00

JAKARTA - Gempa Bumi Berkekuatan 5,6 Skala Richter Terjadi di Pandeglang, Banten. Gempa yang juga bisa dirasakan getarannya di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang, terjadi pada Sabtu (28/11/2015) sekira pukul 21.47 WIB.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari BMKG, gempa tersebut berkekuatan 5,6 Skala Richter di Pandeglang, Banten, tepatnya di lokasi 7.32 LS-105 BT, 77 KM Tenggara di kedalaman 75 KM.


Guncangan kecil tersebut juga terasa di Jakarta Pusat, tepatnya di Gedung Highend, yang berada di Jalan Kebon Sirih.


Sebagaimana diungkapkan Rizkie dan Gunawan, salah seorang karyawan yang bekerja di lantai 3 gedung tersebut merasakan gempa selama beberapa detik.
 

"Kok goyang-goyang, ada gempa," ujarnya sebagaimana dilansir Okezone.

Senada diungkapkan warga Tangerang, Nurwelly, bahwa dirinya juga merasakan guncangan gempa di waktu yang sama.


"Aku di Tangerang, ibu ku di Pondok Kelapa merasakan gempa yang sama," katanya.

 
Copyright © Hallo Metropolis. Designed by OddThemes